Minggu, 27 Desember 2009

Surat Umar bin Khotob Kepada Sungai Nil

Pada waktu Amru Bin Ash menjadi gubernur mesir, penduduknya datang kepadanya saat memasuki bulan bu’nah (kalender koptik mesir). Mereka berkata: “wahai gubernur, sesungguhnya sungai NIL kami ini punya kebiasaan. Ia tidak akan mengalirkan air kecuali dangan kebiasaan itu.”
Amru Bin Ash bertanya : “kebiasaan apa itu?” mereka menjawab : “Pada malam kedua belas di bulan inni (bu’nah) kami mengambil seorang anak gadis yang hidup diantara kedua orang tuanya, lalu kami bujuk kedua orang tuanya agar merelakan anak gadisnya. Satelah itu kami dandani anak gadis itu dengan perhiasan dan pakaian terbaik. Kemudian kami melemparkannya ke sungai NIL.”
Amru Bin Ash berkata : “sesungguhnya ini tidak boleh dalam islam, islam telah menghancurkan tradisi sebelumnya.” Akhirnya penduduk mesir melewati bulan bu’nah, adib dan misrah, sedang sungai NIL tidak mengalirkan air. Sehingga mereka berniat meninggalkan mesir. Karena kehidupan mereka sangat bergantung kepada sungai NIL. Melihat kejadian itu sang gubernur menulis surat kepada Umar Bin Khottob ( amirul mukminin) mengabarkan tentang hal itu.
Umar Bin Khottob pun membalas suratnya : “Engkau benar, sesungguhnya islam menghancurkan tradisi yang sebelumnya. Aku kirimkan sepucuk surat ini kepadamu, jika surat ini sudah engkau terima lemparkanlah surat ini kedalam sungi NIL.” Sesampainya surat ini ke tangan gubernur (Amru bin Ash) beliau membukanya dan didalamnya tertulis
"Surat ini dikirimkan kepada Sungai Nil oleh Umar, hamba Allah dan Amirul Mukminin. Wahai Sungai Nil ! Jika air yang mengalir di sungai ini atas kuasamu, maka ketahuilah bahawa kami tidak memerlukan kau, tetapi jika ianya mengalir di atas kekuasaan Allah s.w.t, maka kepadanyalah kami memohon agar mengalirkan air di sungai ini." Amru Bin Ash melemparkan surat itu kedalam sungai NIL, pada saat itu pendudu mesir tengah bersiap siap meninggalkan mesir, karena maslahat hidup mereka tidak tegak tanpa aliran sungai NIL.
Subhanallah…. Pada saat penduduk bertemu pagi, maka ALLAH taleh mengalirkan air sungai NIL setinggi 16 hasta. Dan mengakhiri kebiasaan buruk pada saat itu dari penduduk mesir. ALLAH Maha Kuasa lagi Maha Perkasa. Bumi dan langit beserta isinya tunduk kepadanya.

Darus Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar